Random Posts

Monday, August 17, 2015

70 Tahun Negriku


Salamun'alaikum

Saudaraku, hari ini 17 Agustus 2015, genap 70 tahun usia Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tempat kita lahir dan dibesarkan...tanah kita, kampung kita, rumah kita, tempat kita hidup di dunia ini.

Alhamdulillah, innalhamdalillah...

Mari kita berterimakasih pada Allah Subhanahuwata'ala atas segala yang telah Allah berikan pada kita selama kita hidup di negri ini. Mari juga kita memohon padaNYA agar negri ini menjadi negri yang adil dan makmur, damai sentausa, penuh keselamatan dalam perlindunganNYA.

Seorang yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945, lahir setelah detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia, bila masih hidup, maka pada hari ini orang tersebut genap berusia Tujuh Puluh tahun. Misalnya...misalnya orang itu memiliki anak pertamanya pada usia 20 tahun, dan anak pertamanya itu juga memiliki anak pertama pada usia 20 tahun dan seperti itu seterusnya, dan hidup semua. Maka bapak atau ibu yang berusia 70 tahun tersebut saat ini memiliki anak tertua berusia 50 tahun, cucu tertua berusia 30 tahun, cicit tertua berusia 10 tahun. Sudah ada Empat Generasi...Generasi pertama The Seventy, Generasi ke-dua The Fifty, Generasi ke-tiga The Thirty, Generasi ke-empat The Ten. Lalu mereka membuat grup band dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Ke empat generasi itu yang hidup di zaman ini, tau bagaimana "hebatnya", bagaimana "majunya", kebudayaan manusia saat ini, mungkin mengikutinya, malah mungkin memujanya. Tapi setiap generasi tidak tau bagaimana kebudayaan generasi sebelumnya (ya bisa jadi juga dia tau, tapi hanya tau sebatas cerita saja, tetap tidak dialaminya!).

Kira-kira bagaimanakah pendapat kakek 70 tahun itu tentang keadaan peradaban manusia saat ini, tentang kemajuan peradabannya bila dibandingkan dengan "zamannya"? Misalkan dia menganggap "tidak bagus"! Apakah generasi setelahnya bisa terima? Atau bisa paham?

Lalu bagaimana dengan TUJUH PULUH TAHUN nya bangsa besar ini? Yang beragam suku, adat-istiadat, agama dan kepercayaan nya ini? Yang hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ini? Menyatukan diri dan dan merelakan diri dirawat dan diatur oleh Negara ini?

Ada yang bilang belum merdeka? Ada! Saya liat banyak yang tulis itu.

Ada yang bilang kurang ini, kurang itu, mestinya begini, mestinya begitu...mulai dari yang teriak-teriak saja sampai yang berbuat, beraksi!

Lalu ada yang beraksi negatif, yang lebih sering ditayangkan di media. Disebarluaskan!
"Ngajarin ga bener...Membuka aib yang telah Allah tutup! Dengan dalih informasi tapi sambil mengharapkan untung (uang)! Sementara informasi penting tentang Sejatinya Manusia, tentang Allah...Rabb-nya, tentang apa yang DIA Perintah, MauNYA DIA, SenangNYA DIA hanya jadi ceramah artis berbayar yang garing, membosankan dan entah buat siapa...tak jejak bumi!"

Ada juga yang beraksi positif, sesuai kemampuannya ikut membangun Negri ini...seperti Mak Eroh misalnya...ibu-ibu yang menggali tebing membuat saluran air untuk warganya, atau Bang Idin, atau Abdul Rojak...bisa baca disini.

Tapi diatas itu semua...sudahkah kita bersyukur pada Allah ta'ala Raja Dari Segala Raja, Pencipta sekaligus Pemilik sekaligus Pengatur sekaligus Pemelihara Alam Semesta ini? Yang semua Keagungan Nama-Nama dan SifatNYA itu tanpa cacat dan cela!

Sudahkah kita memohon padaNYA untuk kebaikan Negri kita ini?

Ragukah kita pada PertolonganNYA?

Atau jangan-jangan masih terselip "tapi kan..." "tapi kan..." di doa kita? Atau malah jangan-jangan menganggap ini azab atau sial karena begini-begitu seolah-olah Tuhan yang kasih tau!

Tidak saudaraku.

Ini semua jelas panggilan tak langsung dari Allah untuk kita semua agar segera dan sungguh-sungguh "kembali" padaNYA! Meng-Agung-kanNYA! Tunduk padaNYA!

-------bersambung-------
--------------------------------------

With Love
-Kaan Kahfi-

Silahkan jalan-jalan ke Tulisan Kaan Kahfi lainnya. Atas kunjungannya saya haturkan banyak terimakasih.